Minum Susu Botol Dapat Menyebabkan Infeksi Telinga pada Anak
Oleh: Dita
Aulia Rachmi
Bila anak Anda mengeluhkan pendengarannya berkurang
atau telinganya terasa penuh, hati-hati! Mungkin saja anak Anda sedang
mengalami infeksi telinga tengah. Pada balita, gejala infeksi
telinga ditunjukkan oleh kebiasaan menarik-narik atau memegang-megang telinga.
Namun, terlepas dari gejala di atas, infeksi telinga bisa saja tidak
menunjukkan tanda-tanda apapun.
Telinga kita
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian tengah
telinga adalah bagian yang terletak tepat di belakang gendang telinga kita.
Pada telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang berguna untuk
mengtransmisikan suara dan saluran eustachius yang menghubungkan ruang
tengah dengan daerah di belakang hidung.
Infeksi
telinga disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah penggunaan dot yang
tidak benar. Dot yang baik seharusnya bekerja menyerupai fungsi puting ibu di
mana air yang keluar tergantung pada anak yang sedang menyusu. Saat anak
menyedot, susu yang keluar akan ditelan oleh anak. Sedangkan pada saat anak
berhenti menyedot, susu tidak akan keluar.
Bila dot
kurang baik, masalah muncul jika susu tetap keluar walaupun anak tidak
menyedot, misalnya karena tertidur. Di sisi lain, saat anak tidur otot-ototnya
menjadi rileks, termasuk otot yang menyusun saluran eustachius sehingga
saluran tersebut terbuka. Nah, susu yang tetap keluar tadi bisa-bisa bukannya
tertelan, namun masuk ke dalam saluran eustachius dan memenuhi
rongga pada telinga tengah. Hal ini mungkin terjadi, apalagi pada anak yang
menyusu botol dalam keadaan berbaring.
Cairan yang
terkumpul di telinga tengah kemudian dapat menjadi media infeksi bakteri.
Selain itu, adanya cairan di belakang gendang telinga akan mengganggu proses
transmisi suara. Akibatnya, anak menjadi sulit mendengar. Fungsi telinga dapat
kembali normal apabila cairan tersebut dibuang.
Sebagai
pencegahan, jangan biasakan anak untuk minum susu botol sambil berbaring. Lebih baik lagi
bila pemakaian dot dihentikan sedini mungkin. Bila memang harus menggunakan
botol, gunakan dot yang bekerja menyerupai puting ibu di mana susu hanya akan
keluar bila anak menyedot. Selain itu, posisikan balita seperti saat ibu memberikan ASI secara
langsung.
Penting bagi
para ibu untuk menjaga kesehatan telinga anak mengingat anak-anak rentan sekali
terhadap penyakit. Gangguan apapun pada fungsi telinga dapat memengaruhi proses
belajar anak, apalagi untuk anak usia sekolah. Bila dibiarkan, infeksi telinga
dapat menyebabkan anak menderita tuli permanen. Bila ibu mencurigai adanya
masalah telinga pada anak, segera periksakan ke dokter THT terdekat.
Tentang
Penulis:
|
Dita Aulia
Rachmi adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Untuk interaksi
dan korespondensi lebih lanjut, silakan menghubungi penulis melalui halaman kontak.
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
di jawab dengan benar kemudian tulis kelas dan nama