Kamis, 13 Agustus 2015

Teknologi Mesin

Perkembangan Teknologi Mesin, Tujuan Utama Hemat Biaya

Awal '90-an, perubahan mesin mulai merambat ke system bahan bakar injeksi, lalu system pengapian juga makin mutakhir serta berkembang selalu sampai saat ini. Namun dibanding dengan mesin bensin, dapur picu peminum solar bisa disebut alami perubahan sangatlah menc



olok sepanjang 20 th. paling akhir ini.

Dari mulai system pembakaran tidak segera, lalu jadi direct injection, tehnologi yang diaplikasikan pada mesin diesel selalu melesat dengan mengaplikasikan peranti-peranti peningkat tenaga, serta tentu jadi makin efektif masalah pemakaian bahan bakar.

Untuk mesin bensin, perubahan yang cukup mencolok sebagai berikut :

MULTIPOINT INJECTION
Tehnologi ini bikin mesin jadi lebih efektif dengan memakai satu injektor untuk setiap silindernya. Injektor bensin segera menyemprotkan kabut bensin ke ruangan bakar. Dampaknya, pengabutan lebih prima pada setiap silinder, dengan suplai bensin yang lebih sedikit, mengkonsumsi bahan bakar juga lebih hemat.

HLA (HIDRAULIC LASH ADJUSTER)
Peranti ini menukar system penyetelan kerenggangan celah katup. Bikin kerenggangan katup senantiasa ada dalam keadaan sesuai sama keperluan mesin. Digerakkan oleh system hidraulis, dimana desakan oli jadi penyetel setiap pendorong katupnya. Automatis, perawatan juga lebih minim pada mesin yang mengambil system ini.

MULTIVALVE
Diakhir '80 an memanglah telah diaplikasikan pada sebagianmesin terbaru dengan katup kian lebih 2 pada setiap silindernya. Tetapi, perubahannya jadi lebih meluas lagi dengan memakai 4 buah katup per silinder. Dampaknya, suplai bahan bakar ataupun gas buang jadi semakin banyak serta dapat tersalurkan dengan maksimal.

Ditambah lagi, karenanya ada variable valve timing, yakni saat buka/tutup katup yang sesuai dengan putaran mesin. Beragam jenis nama diberikan untuk system ini, seperti VANOS pada BMW, kemudia VVT-i serta VTEC. Pasti, walau pada prinsipnya sama, langkah kerja semasing ada yang tidak sama keduanya.

DIRECT FIRE
Pada system pengapian, pemakaian distributor tak akan jadi favorite. Pengapian segera dengan kata lain direct fire jadi pilihan lebih maksimal. Memanglah pada perubahannya, dua silinder dipicu oleh suatu koil.

Lalu, pada perubahan selanjutnya, setiap koil segera terhubung dengan busi pada setiap silindernya, hingga percikan api untuk sang pemantik dengan kata lain busi berlangsung dengan cara segera serta jadi lebih efektif untuk pembakaran.

Sesaat di mesin diesel, perubahannya juga cukup alami lonjakan, bahkan juga terakhir memiliki bentuk tidak gantinya mesin bensin.

Direct Injection
Serupa mesin bensin, pada peminum solar juga merubah system pasokan bahan bakarnya. Kesempatan ini memakai system injeksi segera pada ruangan bakar. Pasti ini karena tehnologi nozzle injektor yang dapat bekerja dengan desakan tinggi, hingga semprotan solar ke ruangan bakar jadi kabut sangatlah halus.

Pemakaian ECU juga sebagai manajemen mesin juga diaplikasikan, pada system yang dinamai common-rail, sejenis fuel rail pada mesin bensin yang menyalurkan bahan bakar supaya disemprotkan pada setiap nosel injektor di setiap silindernya.

VGT (VARIABLE GEOMETRI TURBO)
Turbocharger pada mesin diesel memanglah telah lama diaplikasi, maksudnya pasti memakai gas buang untuk tingkatkan performa mesin. Nah, dengan perubahan turbin ini, system VGT sangat mungkin direduksinya turbo-lag.

VGT, memakai sirip-sirip didalam rumah keong yang dapat mengatur bukaannya sesuai sama putaran mesin. Dampaknya, tarikan selalu berjalan maksimal pada setiap putaran.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

di jawab dengan benar kemudian tulis kelas dan nama

Pengikut