Sistem hidrolik
adalah suatu system pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair atau fluida
sebagai perantara. Sistem hydraulic ini mempunyai banyak keunggulan dibanding
jika menggunakan sistem mekanikal.
Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut:
Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut:
a.
Dapat menyalurkan torque dan gaya yang
besar
b.
Pencegahan overload tidak sulit
c.
Kontrol gaya pengoperasian mudah dan
cepat.
d.
Pergantian kecepatan lebih mudah
e.
Getaran yang timbul relatif lebih kecil
Namun system hydraulic ini juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu:
a.
Peka terhadap kebocoran
b.
Peka terhadap perubahan temperature
c.
Kadang kecepatan kerja berubah
d.
Kerja system saluran tidak sederhana.
Hidrolik terbagi dalam 2 bagian :
a.
Hidrodinamika : yaitu Ilmu yang
mempelajar tentang zat cair yang bergerak
b.
Hidrostatik : yaitu Ilmu yang
mempelajari tentang zat cair yang bertekanan
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup
Tekanan dan Gaya
Untuk
menimbulkan tekanan maka fluida harus dikompress. Jumlah fluida yang dikompress
dan nilai tekanan tergantung dari gaya yang digunakan untuk mengalirkan fluida
dan gaya gaya yang menghambat (resisting) aliran fluida.
Pompa
hydraulic menyebabkan gerakan aliran fluida dan resisting yang diakibatkan oleh
sikuit hydraulic.
Hal hal yang menyebabkan aliran fluida terhambat adalah:
a. Beban piston silinder, semakin besar beban semakin besar tekanan yang dibutuhkan.
b.
Jika ada back pressure, maka aliran akan terhambat.
c.
Sirkuit hydraulic yang ada, hose, valve, fitting, filter dan orifice akan
menyebabkan gesekan dan fluida sulit untuk mengalir.
Catatan:
Gesekan aliran akan semakin besar jika:
-
Bertambah panjangnya pipa atau hose
-
Kecepatan oli
-
Berkurang dengan besarnya diameter saluran.
-
Berkurang karena temperatur oli
Tekanan dan Gaya
•
Apabila suatu zat cair mendapat tekanan maka zat cair itu akan selalu mengalir
melalui jalan yang termudah
•
Karena sifat zat cair tersebut diatas adalah merupakan suatu kelemahan karena
akan dapat merusak sistem, misalnya :
a.
Kebocoran pada fitting-fitting yang
kendor
b.
Kebocoran pada seal-seal yang rusak
Fluida Hidrolik
Pada
system hydraulic, fluida yang umum digunakan adalah oli. Oli yang umum
digunakan adalah:
a.
Oli mesin ( Engine oil)
b.
Oli hydraulic (hidrolik oil)
Oli Mesin (Engine Oil)
Kekentalan (viscosity)
Kekentalan
oli mesin dinyatakan dalam SAE (Society of Automotive Engineering) dimana makin
besar angkanya berarti oli mesin tersebut semakin kental. Contoh SAE 10, SAE
20, SAE 30.
Klasifikasi
Oli mesin dinyatakan dalam API (American Petrolium Institute), dimana makin
tinggi huruf akhir maka klasifikasi oli makin baik.
Contoh:
Untuk Diesel engine CA, CB, CC, CD
Untuk Diesel engine CA, CB, CC, CD
Untuk
gasoline engine: SA, SB, SC, SD, SE, SF
Oli Hydraulic
Pada
oli hydraulic mempunyai kekentalan dan klasifikasi sebagaimana oli mesin, hanya
tidak dinyatakan dalam SAE maupun kode API service.
Sifat
oli pada system hidrolik:
a.
Bersifat tidak dapat dimampatkan
(uncrompressible).
b. Bersifat
mudah mengalir (fluidity).
c.
Harus stabil sifat fisika dan kimianya.
d.
Mempunyai sifat melumasi.
e.
Mencegah terjadinya karat.
f.
Bersifat mudah menyesuaikan dengan
tempat.
g.
Dapat memisahkan kotoran kotoran.
Fungsi
fungsi fluida hidrolik:
Transmisi
daya Menurut prinsip Pascal, daya hidrolik merupakan hasil kali antara
transmisi (tekanan) gaya dengan debit aliran yaitu PQ/60 KW
Pelumasan
Mencegah keausan dan gesekan pada komponen
Menutup Kekentalan oli akan membantu menutup celah antar komponen.
Mendinginkan Mencegah timbulnya panas, panas yang berlebihan akibat keausan, kehilangan tekanan, kebocoran internal.
Menutup Kekentalan oli akan membantu menutup celah antar komponen.
Mendinginkan Mencegah timbulnya panas, panas yang berlebihan akibat keausan, kehilangan tekanan, kebocoran internal.
Kerusakan
Pada Oli.
Penggunaan
oli hidrolik harus dijaga dari kerusakan, karena kerusakan oli hidrolik bisa
mengakibatkan kerja yang tidak maksimal dari unit. Berikut adalah beberapa
penyebab kerusakan oli:
o
Kontaminasi (contamination)
Yaitu
kerusakan yang diakibatkan pengaruh atau kesalahan dari luar luar oli tersebut.
o
Deteriorasi (deterioration)
Yaitu
kerusakan oli yang disebabkan oleh pengaruh dari oli itu sendiri
Selanjutnya pada gambar berikut ditunjukan ganguan gangguan yang terjadi jika oli mengalami kerusakan.
Selanjutnya pada gambar berikut ditunjukan ganguan gangguan yang terjadi jika oli mengalami kerusakan.
Komponen, Simbol Dan Diagram
Hidrolik
Komponen
hidrolik dalam system pemindah tenaga dengan system hidrolik sangat penting
untuk diketahui, fungsi dan cara kerjanya. Pembacaan symbol symbol hidrolik
sangatlah sederhana namun sangat lengkap dan mewakili sesuai dengan kerja
komponen yang sebenarnya.
Sebagai contoh pada symbol pompa, maka symbol
digambar sama persis dengan cara kerja pompa yang sebenarnya .
Komponen
dan Simbol
a.
Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki
hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung
udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.Untuk mempertahankan
kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang
bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki.
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
b.
Pompa
Pompa
hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa
darah
Pompa
hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau
pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non
Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port
dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa
apabila ada tekanan.
Contoh
: Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Contoh
: Pompa hidrolik alat-alat berat
Fixed
displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed
volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah
kecepatan kerja (drive speed )
Variable
displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya
dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed
displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah
d. Motor
Simbol
untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah segitiga
di dalamnya.
Simbol
pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor
memiliki segitiga yang mengarah ke dalam Simbol untuk Single elemen pump /
motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam lingkaran,
masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada tiga macam garis besar yang dipergunakan
dalam penggambaran symbol grafik untuk melambangkan pipa, selang dan saluran
dalam sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik
Splid
line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan
aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed
line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini
menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk
menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu
ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang
yang saling berpotongan.
Perpotongan
di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara
satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling
bepotongan.
Hubungan
antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah
titik penghubung
.Titik
penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila
diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan
pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e.
Silinder hidrolik
Silider
hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan ,
menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan mekanis.
Singgle
acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya
masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk
gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga
kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada
tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga
bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan
gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga
volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh
silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah
hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE
TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
f.
Pressure Control Valve
Tekanan
hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan menutup
pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli. Pressure
control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik,
bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang biasanya bias di
adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan fluida
yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
g.
Pressure Relief Valve
Presure
Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan membatasi
tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar sirkuit dari
tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat
Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir
pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam
directional control valve.
Ada
dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct
Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan
membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegas Pilot
Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk
menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
h.
Directional Controll Valve.
Aliran
fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya memberikan
satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang umumnya
menggunakan system bola.
Simbol
directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini
terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang
terpisah. Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure
ini akan menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve ini
normaly close atau normally open.
Spring
berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah
build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve
akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan
mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga
aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau
sebagai flow control valve.
i. Flow Control Valve
Fungsi
katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder
hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan
aliran oli.
Flow
control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow
control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator
pada system hidrolik sederhana.
Simbol
symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain
sebagainya.
j.
Flow Control Mechanis
Ada
kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan
tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan
memasang restrictor. Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam system,
dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan system
lain.
k.
Simbol pengkodisian zat cair
Pengkodisian
oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan
pendingin.
Ada
2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Saringan
ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan
ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter
:
Terbuat
dari kertas khusus.
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli
Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas Hidrolik Oil filter
Menapis
kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran
dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan
Valve.
Saringan
filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam
operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi
dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter
dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang
berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
l.
Akumulator
Akumulator
berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang
paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit
aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan
konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik
modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa
(gear pump piston pump No.4) di dalam tangki hidrolik yang digerakkan oleh
sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki
hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston
Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve
(No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap
menuju ke Pressure
Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball
Valve-Manifold Block (No. 5).
3. Minyak
hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur
secara manual oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi
hidrolik silinder maju dan mundur,
apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi atau rusak.
4. Tekanan
minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold
Block (No.5) mendapat perintah dari Amplifier Card (Relay Control)
untuk membuka katupnya pada saat beban screw press naik dan menutupnya pada
saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur sesuai
dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat
mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak
starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di
belakang. Tekanan minyak yang masuk ke
jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur
belakang sumbu hidroliknya maju.
6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara
otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam tangki hidrolik, didinginkan
melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian disaring oleh Return Line
Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.
7. Untuk
menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar
baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara
perlahan-lahan hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak
dapat melihat penunjuknya pada PressureGauge
(No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading
Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik
silinder, dan Shut Off
Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan
hidrolikke Pressure Gauge (No.11).
8. Ketinggian
level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).
9. Pengoperasian
sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor
Hidrolik (No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan
berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang
sebuah Pressure Switch .
10. Untuk
menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus
pula dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan:
tanpa akumulator sistem hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan
karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan
pressure switch dan akumulator dalam sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan
pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah tidak efesien
karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.
Adapun
elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena
beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
Pompa
yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric
motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
Perawatan
akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun,
karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik
khusus-charging kit.
Klasifikasi Pompa Hidrolik
Semua pompa menimbulkan aliran ( flow ). Prinsipnya operasinya
disebut DISPLACEMENT “ dimana zat cair atau fluida diambil dan
dipindahkan ke tempat lain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical
menjadi tenaga fluida hidrolik. Sedangkan yang dimaksud dengan DISPLACEMENT
adalah volume zat cair yang dipindahkan tiap cycle ( putaran ) dari pompa.
Pada dasarnya pompa hirolik diklasifikasikan menjadi :
a. Non positive displacement
Yang dimaksud dengan pompa NON POSITIVE DISPLACEMENT ialah
bila pompa mempunyai karakteristik :
1. Internal leakage besar.
2.
Perubahan tekanan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya
b. Positive displacement.
Yang dimaksud dengan pompa POSITIVE DISPLACEMENT ialah bila pompa
mempunyai karakteristik :
1. Internal leakage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau
presisi ).
2.
Perubahan tekanan
berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya ( dengan dibuatnya presisi / SEAL, akan
melawan kebocoran pada saat tekanan naik ).
Pompa
positive displacement sendiri terbagi menjadi beberapa type, yaitu:
·
Gear pump: bersifat murah, memiliki ketahanan
yang lama (awet), sederhana pengoperasiannya. Tetapi kelemahannya adalah
memiliki efisiensi yang rendah, karena sifat pompa yang ber-displacement
tetap, dan lebih cocok untuk digunakan pada tekanan di bawah 20 MPa (3000 psi).
·
Vane pump: murah dan sederhana, biaya perawatan
yang rendah, dan baik untuk menghasilkan aliran tinggi dengan tekanan yang
rendah.
·
Axial piston pump.Satu jenis pompa hidrolik yang
menarik adalah axial piston pump. Pompa ini dapat berjenis swashplate
atau juga checkball. Jenis pompa ini didesain untuk dapat belerja pada displacement
yang bervariasi, sehingga dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida hidrolik
yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Jenis yang paling banyak digunakan
adalah swashplate pump. Pompa ini dapat kita ubah sudut swashplate-nya
untuk menghasilkan langkah piston yang bervariasi tiap putaran. Jika sudut
semakina besar, akan menghasilkan debit aliran yang besar dengan besar tekanan
yang lebih kecil, dan begitu pula sebaliknya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
di jawab dengan benar kemudian tulis kelas dan nama