Selasa, 16 Oktober 2012


kota malang banjir koq bisa ya?
Kota Malang seharian kemarin, benar-benar dikepung banjir. Puluhan titik banjir terjadi di kota yang berjuluk Malang Kota Bunga ini. Termasuk di Jalan Ijen, yang sebelumnya tidak pernah banjir, kemarin sudah mulai tersentuh air.
Bukan itu saja, di Malang Town Square (Matos), juga tak bisa terhindar dari banjir. Bahkan air yang masuk ke basement Matos, menjadikan pusat perbelanjaan itu, membuat beberapa stan harus tutup lebih awal.
Sedang di Pisang Candi Sukun, banjir nyaris saja mengagalkan pesta khitanan keluarga Budi Harnoto.Bagaimana tidak, penyangga terop di rumah warga Jalan Kelapa Sawit RT04 RW03, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun ini, dihantam air bah. Akibatnya, penyangga pun kehilangan kekuatan sehingga nyaris roboh. Beruntung, warga cepat sigap sehingga langsung disiasati dengan mengikatkan penyangga ke bagian lain.
Malang Town Square (Matos), juga tak bisa terhindar dari banjir (foto:Koran Pendidikan)
Malang Town Square (Matos), juga tak bisa terhindar dari banjir (foto:Koran Pendidikan)
‘’Saat air meluap ke jalan, air juga menghantam penyangga terop. Akibatnya, terop ukuran sekitar 12X6 meter, hampir roboh. Untungnya, warga langsung mengikatnya ke dinding. Meski begitu, acara yang waktunya makan-makan itu, sempat terganggu. Itu karena, air juga sempat membanjiri halaman rumah yang dipakai untuk memasang terop,’’ kata Supriyanto, Ketua RT 04.
Bukan itu saja, banjir itu juga membuat beberapa rumah terendam air. Diantaranya rumah Umar Kasur dan Samsul Arifin, keduanya warga RT10 RW03, Kelurahan Pisang Candi.
Kedua rumah itu, kemasukan air bah dari sungai kampung yang masuk ke dalam rumah hingga mencapai 40 cm. Beruntung, pemilik rumah langsung tanggap sehingga berhasil menyelamatkan barang yang mudah rusak akibat air.
Di beberapa daerah lainnya, seperti Jalan Galunggung, Jalan Bondowoso, Jalan Simpang Wilis, Jalan Jombang Gg. 1, ketinggian air bisa mencapai hampir dua meter lebih.
Di jalan Bondowoso, Galunggung dan Jombang lebih dari 50 rumah terendam banjir, mayoritas berada di wilayah RW.03 Kelurahan Gading Kasri. Sebagian wilayah RW. 02 yang berada di Klampok Kasri.
‘’Air luapan dari saluran air begitu cepat masuk ke rumah warga. Banyak dari warga yang tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharganya. Sebagian barang elektronik ada yang tenggelam dan ada juga sepeda motor yang ikut juga terendam dalam rumah,’’ kata Wakil Ketua RT 4 RW 03 Kel Gading Kasri, SA Prayitno kepada Malang Post, kemarin.
Bukan hanya itu, tembok dua rumah warga jebol akibat derasnya air yang masuk ke dalam rumah. Seperti rumah milik Jarwoto yang menjadi sekretariat ranting PDIP Gading Kasri. Tembok pagar sepanjang lima meter ambrol. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Tapi ada sebagian tembok yang sengaja dijebol karena harus digunakan untuk jalan keluar air. ‘’Kalau tidak dijebol, air tidak bisa keluar. Mau tidak mau harus ada yang dijebol untuk memberikan jalan keluar air,’’ ungkapnya.
Dia juga menyayangkan, kenapa dalam kondisi seperti ini, tidak terlihat satuan penanggulangan bencana yang dimiliki Pemkot Malang. Padahal, warga sangat membutuhkan kehadiran mereka untuk membantu mengurangi bencana banjir.
‘’Warga sendiri yang bahu membahu membuat saluran, agar air bisa secepatnya mengalir dan banjir bisa cepat surut,’’ katanya.
Tidak hanya rumah, beberapa kendaraan juga terjebak di tengah jalan yang dilanda banjir. Seperti di Jalan Bondowoso, mobil pick up bermuatan buangan material tidak dapat bergerak maju dan mundur. Mobil itu terendam hingga batas bak mobil.
“Mobil itu sudah diperingatkan untuk tidak melewati jalan itu, tapi dia ngotot untuk melewatinya hingga akhirnya seperti itu, terjebak di banjir. Banjir sekarang memang cukup besar,’’ ujar Paimun warga RW.02 Gading Kasri.
Sementara itu, banjir yang terjadi di beberapa lokasi tersebut, membuat Dinas Kimpraswil dibantu Satpol PP langsung turun tangan. Terutama untuk mengurangi agar debit air segera turun.
Bahkan petugas dari Kimpraswil, sampai harus bekerja keras untuk menjebol inlet yang ada di depan Klampok Kasri Gang II, karena tertutup sampah.
‘’Kalau melihat kondisi banjir di Jalan Bondowoso, sebenarnya outlet yang ada di Jalan Bondowoso Dalam tidak ada masalah. Masalah justru terjadi di inlet di depan gang II. Inlet itu tertutup sampah yang mengakibatkan air cukup lama untuk surut,’’ ujar Kadis Kimpraswil, Hadi Santoso.
Karena hujan diprediksi masih terus tinggi, Hadi Santoso memerintahkan seluruh karyawan di Dinas Kimpraswil, untuk siaga 24 jam, dalam posisi on call, sewaktu-waktu dibutuhkan mereka harus siap. (aim/nda/sit/mp-1/avi) (Redaksi/malangpost)
Keywords: 

Pengikut