Minggu, 05 Agustus 2012


Benarkah Tsunami Aceh Rekayasa Amerika ?




Kita tentu masih ingat dengan tsunami di Aceh.  Bencana yang terjadi tanggal 26 Desember 2004 ini telah menyebabkan Aceh rata dengan tanah serta menimbulkan kerugian yang tak terhitung jumlahnya. Ribuan nyawa pun menjadi “tumbal”  dalam kejadian tersebut.
Kejadian ini kini diperbincangkan kembali di berbagai media. Salah satunya di Komunitas KASKUS. Perbincangan di KASKUS menyebutkan bahwa sebagian besar orang menganggap Tsunami Aceh adalah bencana alam murni, sebagian kecil lainnya melihat “out of the box” bahwa tsunami adalah hasil rekayasa senjata thermonuklir Amerika yang diujicobakan. Salah satu dari mereka, M.Dzikron AM, dosen Fak Teknik Unisba menjelaskan hipotesa tentang hal ini,

1. NOAA, National Oceanic and Atmospheric Administration, beberapa kali merubah data magnitudo dan posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada ‘seismograf’ di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12 Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak seperti tsunami di Aceh.
2. Sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat, kematian akibat tenggelam tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam, sebaliknya mayat-mayat hitam juga nampak pasca dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
3. Kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan bukan sekedar memasukkan bantuan namun juga mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana.
4. Ditemukan sampah nuklir 2 bulan pasca tsunami di wilayah Somalia yang kemudian diungkap UNEP, yang diduga berasal dari Samudera Hindia.
Kini menjadi pertanyaan bagi kita, benarkah tsunami Aceh rekayasa Amerika? Jika benar, apa motif Amerika melakukannya di sekitar Indonesia?
di ambil dari sumber :


Pengikut