Selasa, 11 Maret 2014

POLITIK: Tidak Golput Belum Tentu Warganegara Yang Baik

Gambar
BANYAK orang datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) hanya karena ingin dianggap sebagai “warganegara yang baik”. Sebuah cara berlogika yang keliru, sebab ukuran warganegara yang baik bukan golput atau tidak golput. Ukuran warganegara yang baik yaitu warganegara yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Sedangkan golput merupakan pilihan yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Sebab, memilih adalah hak, bukan kewajiban.
Sistem pemilu masih buruk
Banyaknya kasus korupsi yang terutama dilakukan para politisi menunjukkan bahwa sistem pemilu di Indonesia belum baik atau tepatnya masih buruk. Pemilu masih menghasilkan 70% pemimpin dan 70% wakil rakyat yang korup.
Sekitar 70% rakyat salah memilih
Banyaknya korupsi merupakan cermin bahwa masih banyak rakyat yang belum pandai memilih calon pemimpin dan calon wakil rakyat. Banyak yang belum tahu bagaimana caranya memilih yang benar. Banyak yang belum tahu apa ciri-ciri pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas.
Hati nurani bisa salah
Ada logika salah yang mengatakan, kalau memilih berdasarkan hati nurani, pasti benar. Salah, sebab kalau ada 10 orang memilih berdasarkan hati nurani, ternyata hasilnya berbeda-beda. Kalau hati nurani hasilnya berbeda-beda berarti hati nuranipun bisa salah.
Salah pilih berarti bencana
Salah pilih berarti bencana. Bisa bencana ekonomi, bencana hukum,bencana sosial dan bencana-bencana di berbagai sektor lainnya. Kalau sudah begini, para pemilih lepas tangan, caricari kambing hitam dan membela diri seolah-olah merasa tidak bersalah. Padahal, salah pilih berarti salah.
Salah pilih bukan warganegara yang baik
Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa, justru mereka yang tidak golput tetapi salah pilih, justru merupakan warganegara yang tidak baik karena hasil pilihannya adalah pemimpin dan wakil rakyat yang tidak berkualitas dan menyengsarakan rakyat.
Hariyanto Imadha
Pengamat perilaku pemilih
Sejak 1973

Pantai Losari

Simpan
MakassarMakassarIndonesia
Perbarui rincian objek wisata
Peringkat No. 6 dari 9 objek wisata di Makassar
Jenis: Pantai
53 foto pengunjung

Candi Badut

Picture
Lokasinya berada di tengah-tengah perumahan penduduk, masuk ke gang kecil, orang pasti tidak mengira kalo di gang tersebut terdapat peninggalan sejarah yang sangat berharga.Secara administratif candi badut terletak di desa Karang Besuki, kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini berdiri diatas tanah seluas 2808 m2. Dikelilingi oleh gunung Kawi (Selatan), gunung Arjuna (barat), Gunung Tengger (utara) dan Gunung Semeru (Timur).Menurut keterangan yang tertulis di situ dulu candi ini dikelilingi oleh pagar temboki yang sekarang hanya tinggal sisa-sisa pondasinya. Terbuat dari batu andhesit, berdenah empat persegi yang berukuran 17,27 m x 14,04 m dengan tinggi 8 m, menghadap ke Barat.Candi tersebut merupakan candi tertua di Jawa Timur, didirikan pada tahun 760 M. Awalnya candi tersebut tertimbun tanah dan ditumbuhi oleh pohon besar di tengah-tengah sawah. Ditemukan oleh EW Mauren Brechter pada tahun 1991. Melihat dari foto pada saat pertama kali ditemukan, sungguh mengenaskan sekali. kemudian candi tersebut mengalami pemugaran 2 kali, yaitu pada tahun 1925-1926 dan tahun 1990-1991.Melihat dari arca yang ada, yaitu durga, agastya dan lingga yoni candi tersebut merupakan candi yang bersifat Hindu. Arsitektur candi terdiri dari kaki, tubuh dan atap. Bagian depan terdapat undakan menuju bilik candi. Sebelum masuk ke bilik terdapat Selasa Pradaksi napatha (tempat mengelilingi candi muda) dari arah kiri ke kanan. Bagian tubuh tampak tambun, pintu masuk berhias kalamakara, yang merupakan gaya seni Jawa Tengah. Di dalam bilik terdapat lingga dan yoni. 
Ayo kita lestarikan peninggalan-peninggalan berharga nenek moyang kita.

Dilihat dari segi ilmu pengetahuan dan segi arsitekturnya bangunan tersebutmerupakan gaya peralihan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Kemungkinan juga merupakan suatu bukti terjadinya perpindahan pusat kerajaan ke timur. Dalam hubungan ini para sarjana cenderung menghubungkan berita perpindahan kerajaan Holing ke timur sekitar tahun740 Masehi. Kemudiandiartikan bahwa raja dari dinasti sanjaya menyingkir ke timur karena terdesak oleh dinasti Sailendra. Daerah yang dimaksud adalah sekitar Malang. Candi Badut dibangun pada abad VIII M, merupakan peninggalan dari masa pemerintahan kerajaan Kanjuruhan yang berpusat di Dinoyo (barat lautMalang). Masa pendirian bangunan dihubungkan dengan prasasti Dinoyo 760Masehi (682 Saka). Prasasti dibuat dari batu bertuliskan huruf Kawi,berbahasa Sansekerta dan menyebutkan bahwa pada abad VIII M, ada kerajaan berpusat di Kanjuruhan. Sekarang disebut Desa Kejuron) di bawahpemerintahan raja Dewa Simha yang berputera seorang laki-laki bernama Limwa. Limwa mempunyai seorang puteri. Uttejana yang menikah denganJananeya. Limwa menggantikan ayahnya dan berganti nama denganGajayana. Pada pemerintahan Gajayana itulah didirikan Candi Badut.Dikatakan pula bahwa pendirian bangunan tersebut tanggal 1 Kresnapaksabulan Margasirsa tahun 682 Saka (28 Nopember 760 Masehi) untuk tempatAgastya berikut arcanya dari batu hitam yang sangat indah. Arca tersebutditasbihkan oleh para pendeta yang paham akan kitab Weda beserta parapetapa sthapaka dan rakyat. Pada kesempatan ini raja menganugerahkansebidang tanah, sapi dan kerbau, budak laki-laki dan perempuan sebagaipenjaga, juga segala keperluan untuk pendeta seperti keperluan pemujaan,penyucian diri dan bangunan tempat peristirahatan para pengunjung.Disebutkan pula tentang sebuah lingga yang keramat. Di dalam canditersebut tidak terdapat Agastya melainkan sebuah lingga yang dianggapsebagai lambangnya Prasasti Dinoyo sekarang disimpan di Museum PusatJakarta dengan nomor D.113.Candi Badut ditemukan secara kebetulan pada 1923 oleh seorang pengawasdari Malang E.W. Maurenbrechter, di tengah sawah. Waktu itu yang terlihathanyalah bukit batu runtuhan dan tanah. Di atas dan sekitarnya tumbuhbeberapa pohon beringin. Pada 1925-1926 candi tersebut dipugar untukpertama kali sampai tingkat pertama atapnya saja karena batu-batu yang laintidak ditemukan.Dahulu Candi Badut merupakan suatu kompleks yang dikelilingi pagar tembok, sekarang telah hilang. Letak bangunan candi tidak di pusat halamancandi. Candi ini terbuat dari bahan batu andesit. Denahnya bujur sangkar dengan ukuran 15x15 meter. Pintu masuk ada di barat. Pada pintu masuk keruang candi dihiasi Kalamakara. Secara horizontal Candi Badut terbagi atastiga bagian yaitu kaki, badan dan atap.Bagian kakiPada umumnya kaki candi terdiri atas perbingkaian bawah, badan kai danperbingkaian atas tetapi kaki Candi Badut hanya mempunyai bingkai bawahdan badan kaki. Bingkai bawah terdiri dari pelipi rata, sedangkan badan kakicandi berupa susunan bata-bata rata, polos dan tidak mempunyai hiasansama sekali. Pada bagian depan candi terdapat tangga naik ke bilik candi.Sebelum masuk ke bilik candi terdapat selasar keliling dengan pradakasinaptha.Bagian badanBadan candi bentuknya tambun karena lebih besar dari tingginya. Pntu bilikberpenampil (poritico) yang mengingatkan pada langgam seni bangunanJawa Tengah. Pada tangga sebelah selatan terdapat Kinara-Kinari.Pada ketiga sisinya terdapat relung-relung dan di dalamnya terdapat arcaDurga (relung utara), guru atau Agastya (relung selatan), sedangkan di relungtimur arcanya telah hilang, tetapi biasanya berisi arca Ganesa. Relng-relungberkambikan (berbingkai) pelengkung kara makara yang biasanya terdapat diJawa Tengah. Di sisi kiri-kanan pintu masuk terdapat relung-relung kecildengan penampil berisi Mahakala dan Nandiswara. Bidang-bidang di sampingrelung-relung itu diisi dengan hiasan pola bunga. Dalam bilik candi terdapatlingga dan yoni.Pada pemugaran tahun 1925 ditemukan pripih di antara reruntuhan dindingluar bilik candi bagian belakang.Bagian AtapBagian atap candi telah rusak. Menurut hasil rekonstruksi yang dimuat dalamOV 1929 tampak bagian atap candi terdiri atas dua tingkat yang serupadengan tubuh candi tetapi makin ke atas semakin kecil dan ditutup denganpuncak ratna. Hiasan yang terdapat pada atap berupa antefix.Di depan candi induk terdapat tiga bekas alas candi kecil yang terkenaldengan nama Candi perwara. Diperkirakan bentuknya sama sekali candiinduk. Candi tersebut berjajar arah utara selatan dan menghadap ke timur.Candi perwara yang di tengah berisi arca Nandi, di selatan terdapat linggayoni, sedangkan di utara tidak diketahui. Susunan yang terdiri dari tiga candiyang lebih kecil dan berhadapan membuktikan bahwa Candi Badutmerupakan salah satu candi yang tertua di Jawa Timur.Dengan adanya arca Durga, Agastya dan lingga yoni maka Candi Badutmerupakan candi-candi agama Hindu.Candi Badut telah selesai (purna) pugar pada 1993 oleh DepartemenPendidikan dan Kebudayaan. Setelah pemugaran selesai dan perbaikan jalanmenuju ke kompleks percandian dapat dicapai dengan kendaraan bermotor,maka kompleks tersebut layak dijadikan objek wisata.


Pengikut