Sabtu, 19 Oktober 2013

Boy band 90 an kini hadir lagi....

Morning sickness terjadi karena adanya peningkatan hormon saat kehamilan. Selama kehamilan produksi hormon estrogen dan progesteron meningkat sehingga mempengaruhi fungsi neuron serta fungsi alat tubuh lainnya. Seperti yang dikutip dari situs parents.com menurut DrMarjorieGreenfield menyatakan bahwa sekitar 70persen wanitamengalami mualdi awal kehamilandan sekitar50 persenmengalami muntah. Meskipun dirasa sangat umum tetapi gejala pada setiap individu sangat beragam. Bahkan pada kasus tertentu ibu hamil dapat mengalami morning sickness sepanjang hari, dipagi hari saja atau ada pula yang mengalami peningkatan di malam hari sehingga mempengaruhi waktu tidurnya. Morning sickness biasanya terjadi pada minggu enam kehamilan atau kurang dan akan meningkat sehingga mengalami puncaknya pada minggu kedelapan dan kesembilan kehamilan.

Apakah morning sickness berbahaya?

Morning sickness terjadi karenaperubahan hormon kehamilan yang bisa kapan saja terjadi, dimana saja dan dalam keadaan apapun sehingga untuk anda akan merasa terganggu dengan aktivitas keseharian selama kehamilan di trimester pertama. Meskipun demikian untuk anda yang mengalami morning sickness dengan keadaan normal dan mampu mengatasinya dirasa tidak akan membahayakan akan tetapi jika mengalami morning sickness dengan beberapa gejala yang berat mungkin saja penyebabnya tidak saja dipengaruhi oleh hormon kehamilan akan tetapi adanya sindrom hiperemesis gravidarium. Bagi anda gejala morning sickness abnormal biasanya ditandai dengan tidak dapat menerima makanan dan mual ketika anda mengkonsumsi air sehingga lebih mudah dehidrasi ditambah dengan pikiran negatif tentang makanan dan tidak mempunyai rasa keinginan makanan tertentu (ngidam). Konsultasikan dengan dokter kandungan segera untuk mengatasinya.

Cara mengatasi Morning sickness

Morning sickness merupakan gejala yang umum meskipun demikian bukan berarti anda harus membiarkannya saja. Mual dan muntah yang anda alami akan mempengaruhi padaperkembangan janin sehingga anda harus mempunyai cara untuk mengatasi morning sickness yang terjadi, berikut cara-caranya :
1.  Makan dengan porsi kecil.
Ketika anda sedang hamil pada trimester pertama gangguan dari morning sickness akan mempengaruhi pada asupan nutrisi sehingga jika dibiarkan akan mengganggu perkembangan janin, yang harus anda lakukan adalah dengan membuat  jadwal makan. Pada saat kehamilan usahakan makan dengan jumlah yang sedikit tetapi terjadwal sehingga pencernaan anda dapat menerimanya. Pilih makanan dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk memberikan manfaat lebih selama kandungan apalagi di trimester pertama untuk memperkuat janin anda.
2.  Bangun pagi dengan jeda istirahat terlebih dahulu.
Ketika anda bangun pagi jangan langsung beranjak dari tempat tidur ada baiknya anda melakukan beberapa menit untuk duduk dan bangun secara perlahan. Beberapa wanita yang sedang hamil melakukan cara mengatasi morning sickness dengan menyediakan beberapa biskuit sebelum beranjak di tempat tidurnya untuk mengurangi mual yang berlebih di pagi hari. Sehingga hal yang terbaik untuk anda yang tidak terbiasa dengan makanan langsungsetelah bangun pagi adalah memberikan jeda istirahat terlebih dahulu.
3.  Menghindari makanan pedas dan berlemak.
Meskipun dirasa sudah membaik ketika siang hari bukan berarti anda dapat memberikan asupan makanan tanpa kontrol disiang hari, mengingat selama masa kehamilan sangat diperlukan pemilihan makanan yang justru akan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Makanan pedas dan berlemak selain menggangu pencernaan juga akan menggangu anda karena memicu morning sickness.Perbanyak minum air putih sehingga anda terhindar dari dehidrasi pada saat kehamilan.


Sumber : Cara Mengatasi Mual dan Muntah (Morning Sickness) Selama Hamil http://bidanku.com/cara-mengatasi-morning-sickness#ixzz2i9NNXa7I

REM ABS


Cara Kerja Rem ABSACC NEWS - Menghentikan mobil yang sedang melaju cepat diatas jalanan licin sangatlah menantang. Namun fungsi ABS (Anti-lock braking systems) dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi setiap tantangan pengereman dan mengurangi kecemasan pengemudi di saat-saat genting. Bahkan tanpa ABS pengemudi profesional pun tidak mampu menghentikan laju kendaraannya secepat pengemudi biasa yang menggunakan ABS.
Seperti kita ketahui, bahwa situasi lalu lintas di jalan terkadang tidak dapat diprediksi. Dan hal-hal yang memaksa pengemudi untuk melakukan pengereman seketika bisa saja terjadi, seperti contohnya penyebrang jalan yang kurang berhati-hati, kendaraan lain yang memotong jalan secara mendadak, dan lain sebagainya. Saat hal tersebut terjadi, maka tindakan pertama yang dilakukan pengemudi secara refleks adalah menginjak rem sedalam-dalamnya. Pada mobil yang tidak dilengkapi dengan sistem pengereman ABS, maka keempat rodanya akan mengunci dan mobil tersebut akan tetap meluncur tak terkendali.
Rem ABS Vs Rem Biasa
Teori fungsionalitas teknologi ABS sebenarnya cukup sederhana, mencegah terkuncinya keempat roda saat pengereman mendadak. Dengan mencegah agar tidak ada roda yang terkunci saat pengereman, maka kendaraan dapat tetap dikendalikan dan mampu berhenti lebih cepat. Singkatnya, pengemudi memiliki kesempatan lebih besar untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Empat komponen utama dari sistem pengereman ABS adalah :
Sensor Kecepatan
Sensor Kecepatan yang terletak pada setiap roda ataupun diferensial (dalam beberapa kasus), menyampaikan informasi kepada ABS ketika roda hendak mengunci.
Katup
Di setiap rem pada jalur pengereman terdapat sebuah katup yang dikendalikan oleh ABS. Dalam beberapa sistem, katup tersebut memiliki 3 posisi :
      Posisi satu; katup dalam keadaan terbuka dan  tekanan dari master silinder diteruskan langsung ke rem.
      Posisi dua; katup menghalangi jalur pengereman dan mengisolasi rem dari master silinder. Hal ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya tekanan saat pengemudi menginjak pedal rem lebih dalam.
      Posisi tiga; katup melepaskan sebagian tekanan dari rem.
Pompa
Pompa berfungsi mengembalikan tekanan yang dilepaskan oleh katup pada jalur pengereman.
Kontroler
Kontroler adalah sebuah komputer. Komponen tersebut mengawasi sensor kecepatan dan mengendalikan katup.
Komponen Rem ABS
Kontroler memantau sensor kecepatan sepanjang waktu, menunggu penurunan kecepatan putaran roda yang tidak biasa. Dalam kondisi normal, pada kecepatan sekitar 100 km per jam, sebuah mobil membutuhkan waktu sekitar 5 detik untuk berhenti sepenuhnya. Namun waktu yang dibutuhkan roda untuk berhenti berputar hingga terkunci, kurang dari 1 detik.
Karena kontroler ABS mengetahui bahwa menghentikan kendaraan sepenuhnya sebelum roda terkunci tidak dimungkinkan, maka sesaat sebelum roda terkunci, tekanan rem akan dikurangi, dan setelah akselerasi terdeteksi, maka tekanan rem akan ditambahkan kembali, demikian seterusnya hingga mobil berhenti sepenuhnya. Proses tersebut terjadi dengan cepat dan menghasilkan sistem pengereman yang maksimal.
Pada saat ABS bekerja, denyut yang dihasilkan dari proses buka tutup katup secara terus menerus dengan sangat cepat, dapat dirasakan kaki melalui pedal rem. Beberap sistem ABS dapat melakukan proses tersebut hingga 15 kali per detik.
Demikianlah konsep dasar cara kerja sistem pengereman ABS. Tentunya masih ada lebih banyak lagi variasi dan alogaritma kontroler untuk ABS. (accnews / various sources / image: google.com)
_________________________________________________________________________________

SUMBER : http://www.astracreditcompanies.com/news/read/187/mengenal_cara_kerja_rem_abs_anti_lock_braking_systems#.UmIqStJHJes


Pengikut