Rabu, 23 Januari 2013

ASAL MANUSIA DARI DEBU BINTANG ?


SEBENARNYA MANUSIA TERBUAT DARI
DEBU BINTANG


Manusia diciptakan dari tanah. Ya, itu benar. Tanah itu ada di mana? Di bumi. Bagaimana asal bumi? Hampir semuanya terbuat dari materi-materi yang terbentuk di pusat sebuah bintang. Apa pun yang tidak terbentuk di dalam sebuah bintang memiliki materi yang sama seperti bintang-bintang—contohnya planet-planet gas, seperti Jupiter dan Saturnus.

Mengutip dari Langitselatan, disebutkan ketika sebuah bintang lahir, jauh di dalam segumpal awan gas dan debu kosmis, materi yang tersisa membentuk sebuah cakram di sekelilingnya (seperti cincin-cincin Saturnus). 


australiangeographic.com.au


Butiran-butiran batu kecil di dalam cakram kemudian saling bertabrakan dan kadang-kadang menyatu, membentuk objek-objek yang semakin lama semakin besar. Seperti inilah planet-planet lahir.

Semakin banyak materi yang ditarik planet, semakin besar ukurannya. Namun, planet-planet makan dengan sangat berantakan. Saat planet-planet raksasa penghirup gas makan, mereka menarik gas dari cakram dalam aliran-aliran panjang. Nyaris mustahil melihat planet-planet terbentuk, karena gas dan debu di dalam cakram menyembunyikan mereka dari pandangan. 

Tetapi, dengan menggunakan sebuah teleskop raksasa baru berkekuatan tinggi bernama ALMA, para astronom telah melihat bahwa aliran-aliran gas itu mengalir dari cakram pembentuk planet di sebuah bintang muda di dekat Tata Surya kita! Karena ada lebih dari satu aliran, mungkin sekelompok planet raksasa tengah terbentuk!

Fakta Menarik: Tahukah kamu, Tata Surya kita sendiri memiliki empat raksasa gas? Mereka semua berada di “Bagian Luar Tata Surya”, lebih jauh dari Mars. Mereka adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Jupiter adalah yang terbesar: 1.300 planet seukuran Bumi bisa muat di dalamnya!

http://www.apakabardunia.com/2013/01/sebenarnya-manusia-terbuat-dari-debu.html

KANTOR FACEBOOK



Mengintip Kantor Facebook dan Ruang Servernya.

Bagikan Ke :
Catatan Herry - Facebook bukan hanya sebagai situs jejaring sosial terpopuler saat ini. Facebook juga merupakan perusahaan dengan beberapa kantor keren dan menakjubkan di seluruh dunia. Dengan 500 juta anggota, setiap kantor Facebook di desain agar memungkinkan setiap pekerjanya dapat bekerja dalam suasana yang nyaman, santai dan menyenangkan. Foto kantor facebook seperti ini bagi sebagian dari kita mungkin hanya mimpi dan angan-angan saja ya Sob ? ? ? :p.
Berikut ini beberapa gambar dan foto menarik dari kantor facebook yang sungguh sangat keren dan foto ruang server facebook yang menakjubkan. Mari kita lihat . . .
***
Waw, keren banged ya Sob??. Gak salah deh pokoknya kalo Facebook merupakan tempat kerja paling ideal dan diimpikan banyak orang di Dunia, termasuk penulis sendiri . . .he he he~
Tetap berkunjung ya ke blog ini, Terima kasih bagi yang telah membaca artikel ini. Jangan lupa mampir ya ke artikel unik lainnya.

Senin, 14 Januari 2013

MISTERI CANDI BOROBUDUR


Asal - usul candi borobudur dan misterinya






Di Indonesia ada bangunan raksasa yang masih banyak misteri tak terpecahkan. Yaitu Candi Borobudur.

Menurut sejarah Candi Borobudur dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad ke-8. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seo...rang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara hirtoris belum diketahui secara pasti.

Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun.

Sedangkan ketika dilihat dari udara, bentuk Candi Borobudur mirip dengan teratai. Teratai memang salah satu dari simbol-simbol yang dipakai dalam penghormatan (puja) agama Buddha, melambangkan kesucian, mengingatkan umat Buddha untuk senantiasa menjaga pikiran dan hati tetap bersih meski berada di lingkungan yang tidak bersih.

Tahun 1930-an W.O.J. Nieuwenkamp pernah memberikan khayalan ilmiah terhadap Candi Borobudur. Didukung penelitian geologi, Nieuwenkamp mengatakan bahwa Candi Borobudur bukannya dimaksud sebagai bangunan stupa melainkan sebagai bunga teratai yang mengapung di atas danau. Danau yang sekarang sudah kering sama sekali, dulu meliputi sebagian dari daerah dataran Kedu yang terhampar di sekitar bukit Borobudur. Foto udara daerah Kedu memang memberi kesan adanya danau yang amat luas di sekeliling Candi Borobudur.

Menurut kitab-kitab kuno, sebuah candi didirikan di sekitar tempat bercengkeramanya para dewa. Puncak dan lereng bukit, daerah kegiatan gunung berapi, dataran tinggi, tepian sungai dan danau, dan pertemuan dua sungai dianggap menjadi lokasi yang baik untuk pendirian sebuah candi.

Yang menarik dari Candi Borobudur adalah nama arsiteknya, yang bernama Gunadharma. Tapi siapakah Gunadharma?
Tidak ada catatan sejarah mengenai tokoh bernama Gunadharma ini. Diperkirakan Gunadharma merupakan simbol dari nama seseorang yang punya intelektual luar biasa. Ada anggapan bahwa Candi Borobudur dibangun dengan bantuan 'makhluk lain'.

Bahan dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram. Hebatnya, untuk merekatkan batu tidak digunakan semen. Antarbatu hanya saling dikaitkan, yakni batu atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Bila dilihat dari udara, maka bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif simetris. Kehebatan lain, di dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon. Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu garis lurus.

Candi Borobudur merupakan candi Budha, terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra.
Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti... kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber lain berarti sebuah gunungyang berteras-teras (budhara), sementara sumber lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat.

Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

* Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.

* Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
* Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
* Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana, ada pula relief-relief cerita jātaka. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Seorang budhis asal India bernama Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut “The Lamp for the Path to Enlightenment” atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikelilingii rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Hal tersebut berdasarkan prasasti Kalkutta bertuliskan ‘Amawa’ berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi, kemungkinan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo terdapat aktivitas warga membuat kerajinan. Selain itu, puncak watu Kendil merupakan tempat ideal untuk memandang panorama Borobudur dari atas. Gempa 27 Mei 2006 lalu tidak berdampak sama sekali pada Borobudur sehingga bangunan candi tersebut masih dapat dikunjungi.



Materi Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2 yang tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km. Jumlah tingkat ada sepuluh, tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah. Tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir.

Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Salah satunya yang ditemukan di Lebak Sibedug Leuwiliang Bogor Jawa Barat. Bangunan serupa juga terdapat di Candi Sukuh di dekat Solo, juga Candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan Candi Borobudur yang merupakan kekhasan arsitektur Budhis di Indonesia.

dan masih banyak tentang candi borobudur yang belum dijelaskan diatas seperti :
Misteri seputar Candi Borobudur

Sejarah Candi Borobudur

Mengapa diNamakan Borobudur

Pembangunan Candi Borobudur

untuk lebih jelasnya klik disini

KORUPSI...WHY ?


 MENGAPA KORUPSI
Oleh: sjafri mangkuprawira | September 14, 2011

Definisi korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere=busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. (Wikipedia Indonesia). Kalau dibuat dalam persamaan umum, fenomena korupsi dapat digambarkan sebagai berikut:
K = f( PI, P, H)ceteris paribus
K=Korupsi; PI=Perilaku individu; P=Peluang; H=Hukum.

           Korupsi setidak-tidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu perilaku individu, peluang, dan hukum. Perilaku individu meliputi lemahnya iman, sifat rakus harta dan tahta, dan egoistis serta dholim. Atau dengan kata lain lemahnya rasa takut, tidak takut dosa dan tidak malu berbuat ingkar dan mungkar. Yang terbahaya adalah korupsi sudah menjadi niatan. Faktor peluang berupa penerapan sistem pengendalian, termasuk pada penanggungjawab suatu program, yang sangat longgar, permisif, dan toleransi terhadap penyimpangan. Selain itu, dapat berupa lemahnya transparansi dan akuntabilitas suatu kebijakan rezim pemerintahan. Dari sisi hukum,meliputi lemahnya kesadaran dan ketertiban hukum, dan ketidaktegasan penindakan serta keputusan hukum. Justru korupsi dapat timbul menjamur bersumber dari penyimpangan sisi hukum berupa pemerasan dan penyuapan. Bukan hal yang rahasia lagi jika petugas hukum malah dapat menjadi pemain penting timbulnya korupsi.
          Dari semua faktor di atas, saya percaya faktor penyebab yang sangat utama mewabahnya korupsi adalah perilaku manusianya. Sementara dua faktor utama lainnya hanyalah sebagai unsur pendorong. Perilaku individu sangat terkait dengan proses dan output pendidikan. Sistem pendidikan informal dalam keluarga dan masyarakat, dan pendidikan formal dalam ruang kelas selama ini sangat kurang menciptakan individu manusia yang memiliki kecerdasan emosional, spiritual, dan sosial yang tinggi seperti jiwa beriman dan takut pada adzab Tuhan yang pedih, bersih, jujur, berinisiatif, kerja keras dan cerdas, kebersamaan, dan tanggungjawab. Selama ini institusi pendidikan begitu mendambakan dan asyik berwacana dalam membentuk lulusan yang cerdas intelektual. Padahal tidak sedikit korupsi dilakukan oleh mereka yang berpendidikan tinggi.
          Selain itu, peran pemimpin masyarakat cenderung tidak signifikan dalam memberikan keteladanan berperilaku yang baik. Bahkan sering sebaliknya, yakni membangun konsumerisme. Jadi Hari Anti Korupsi hanya berhenti pada tindakan seremonial, kalau tidak disertai proses penindakannya. Dan itu tidak akan mampu membentuk masyarakat yang bersih korupsi kalau cuma dilakukan sehari. Apalagi tanpa ada tindak lanjutnya. Dengan kata yang yang jauh lebih penting adalah jangan hanya sebatas seremonial dan mengatakan tidak namun semestinya sampai pada tindakan tegas tanpa pandang bulu. Untuk itu perlu tiap hari dilakukan sosialisasi, internalisasi, dan tindakan memerangi korupsi dengan nyata mulai dari di tingkat keluarga, sekolah, tempat kerja, sampai nasional. Insya Allah. Adaptasi dari Sjafri Mangkuprawira. 2007. Rona Wajah:Coretan seorang Dosen. Jilid II. IPB Press.

Pengikut